(Hasil diskusi bersama mahasiswa yang
sebagian besar sudah mengajar)
Dosen :
Haruskah di PAUD ada penilaian?
Mahasiswa : “Perlu.” (serentak seluruh mahasiswa)
Dosen :
“Apa yang dinilai dari anak usia dini?”
Mahasiswa : “Aspek perkembangan” (serentak seluruh mahasiswa)
Dosen :
“Lalu, bagamana cara menilainya?”
Mahasiswa : “Observasi, checklist, anecdote” (penjawab mulai berkurang)
Dosen :
“Hasil penilaian yang guru lakukan pada anak seperti apa?”
Mahasiswa :
“Dikasih bintang 1,2,3,4, diberi skor 1,2,3,4 dan diberi BB, MB, BSH, BSB
(jawaban mulai bervariasi)
Dosen :
“Kalau yang menurut kurikulum 13, pakai mana?”
Mahasiswa :
“Diberi BB, MB, BSH, BSB
Dosen :
“Yakin ini hasil penilaian?”
Mahasiswa :”Iya,
di sekolah seperti iru.” (mulai ragu)
Dosen :”Kalau
hasil pengukurannya seperti apa?”
Mahasiswa :”…………”(diam
berpikir)
Dosen :”
Yang disebutkan tadi pengukuran atau penilaian?”
Mahasiswa :
Jawaban mulai tak kompak
Pemberian
peringkat berupa angka, huruf, dan simbol
kepada suatu atribut/karakteristik
tertentu yang dimiliki oleh orang, hal, atau obyek tertentu menurut
aturan atau formulasi yang jelas. Ciri pengukuran pada
umumnya berbentuk angka. Penilaian dilakukan untuk pengumpulan informasi
tentang hasil tindakan tertentu atau program (Cubey&Dalli, 1996). Proses
pengumpulan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan tentang anak
(Anthony J. Nitko, 1996). Penilaian skala kecil dalam PAUD bertujuan
mengklarifikasi pembelajaran anak untuk melaporkan pembelajaran itu kepada
keluarga (Earl dalam Flottman, Stewart & Tayler, 2011). Pelaporan
perkembangan hasil pembelajaran diberikan secara berkala berupa laporan
perkembangan atau rapot.
Dosen :
“Jika BB, MB, BSH, dan BSB adalah hasil penilaian, bagaimana memasukkannya
dalam rapot untuk diberikan pada orang tua?”
Mahasiswa :”Dijadikan dasar bu untuk menulis rapot?”
Dosen :“Bagaimana
membuat symbol tersebut menjadi kualitatif? Bukankah rapot berbentuk narasi?”
Mahasiswa : “Hasil penilaian dari satu semester dikumpulkan dinarasikan?”
Dosen :
“Apa arti BB, MB, BSH, dan BSB?”
Mahasiswa : “Belum berkembang, mulai berkembang, berkembang sesuai
harapan, dan berkembang sangat baik?”
Dosen :”Itu
kepanjangannya, baiklah kapan anak mendapat BB, MB, BSH, dan BSB?”
1.
1
(BB) artinya Belum Berkembang: bila anak melakukannya harus dengan bimbingan
atau dicontohkan oleh guru;
2.
2
(MB) artinya Mulai Berkembang: bila anak melakukannya masih harus diingatkan
atau dibantu oleh guru;
3.
3
(BSH) artinya Berkembang Sesuai Harapan: bila anak sudah dapat melakukannya
secara mandiri dan konsisten tanpa harus diingatkan atau dicontohkan oleh guru;
4.
4
(BSB) artinya Berkembang Sangat Baik: bila anak sudah dapat melakukannya secara
mandiri dan sudah dapat membantu temannya yang belum mencapai kemampuan sesuai
indikator yang diharapkan.
Sebagai contoh
Indicator: mampu berdiri dengan
1 kaki
1. 1 (BB) artinya Belum Berkembang:
bila anak mampu berdiri dengan 1 kaki harus
dengan bimbingan atau dicontohkan oleh guru;
2. 2 (MB) artinya Mulai Berkembang:
bila anak mampu berdiri dengan 1 kaki masih
harus diingatkan atau dibantu oleh guru;
3. 3 (BSH) artinya Berkembang Sesuai
Harapan: bila anak sudah mampu berdiri dengan 1
kaki secara mandiri dan konsisten tanpa harus diingatkan atau
dicontohkan oleh guru;
4. 4 (BSB) artinya Berkembang Sangat
Baik: bila anak sudah mampu berdiri dengan 1
kaki secara mandiri dan sudah dapat membantu temannya yang belum
mencapai kemampuan sesuai indikator yang diharapkan.
Pertanyaan:
1. Jika anak bisa berdiri dengan 1 kaki
tetapi harus berpegang pada tembok apa yang yang didapat anak?
2. Jika anak hadir tapi tidak bersedia melakukan
yang dicontohkan guru, perlu diberi nilaiapa?
Jawaban jika
1. Jika jawabnya MB, sementara MB
diartikan anak mampu berdiri dengan 1
kaki masih harus diingatkan atau dibantu oleh guru. Berarti ini kalimat
tersebut yang akan ditulis sementara kenyataan anak bisa berdiri dengan 1 kaki
tetapi harus berpegang pada tembok. Cocok kah?
2. Jika jawabannya BB, sementara BB
diartikan anak mampu berdiri dengan 1
kaki harus dengan bimbingan atau dicontohkan oleh guru. Berarti kalimat
tersebut yang akan ditulis dirapot sementara kenyataan anak tidak bersedia
mencoba berdiri dengan 1 kaki.
3. Atau guru harus mengingat-ingat
kembali fakta yang terjadi. Lalu apa fungsi rekap penilaian?
Sampai disini yang terjadi di lapangan
penilaian belum bisa mencerminkan apa yang terjadi. Sehingga muncul masalah
tidak konsistennya antara rekap penilaian dengan rapot serta guru kesulitan
ketika menulis rapot. BB, MB, BSH, dan BSB memang sudah diartikan dalam
kurikulum 2013 tetapi bisa dimodifikasi sesuai dengan indicator yang dinilai,
yang dapat mewakili fakta di lapangan. Guru lah yang dapat memberikan
kriteria-kriteria penilaian ini. Betapa pentingnya penilaian untuk perbaikan dan perencanaan pembelajaran selanjutnya. Maka kriteria penilaian menentukan akurasi.
Salam sukses untuk guru PAUD seluruh
Indonesia