Ada bahasa perasaan yang sebenarnya ada
dibenak ibu dan bayinya bahkan sejak dalam kandungan telah ada komunikasi dan
ikatan yang kuat antara keduanya. Berikut sedikit ilustrasi tentang percakapan
dalam hati keduanya.
Bayi :
kenapa aku disini?
Ibu :
karna ku menginginkanmu.
Bayi :
kenapa kau menginginkanku?
Ibu :
karna kau berarti bagiku.
Bayi :
seberapa berarti aku untukmu?
Ibu :
ku tak bisa jawab, tapi percayalah tlah lama ku menantimu
Bayi :
ku tak bisa percaya karna tanyaku tak bisa kau jawab
Ibu :
rasakan setiap hari ku membelaimu, mengharap kita segera bertemu.
Bayi :
kau mengusap perutmu, bukan membelaiku?
Ibu :
ketauilah tu yang ku mampu tuk mendekat padamu.
Bayi :
aku di perutmu, apa ini kurang dekat?
Ibu :
ya, ku ingin sedekat mungkin denganmu.
Bayi :
mengapa kau sungguh baik padaku?
Ibu ;
dengarkan anakku, ku ingin kau bahagia memilikiku seperti aku bahagia
memilikimu.
(setelah 9 bulan bayi terlahir dengan menangis)
Bayi :
kenapa kau mengeluarkanku? Ku tak suka di sini.(menangis)
Ibu :
tlah lama ku menanti tangismu.
Bayi : aku
tak berdaya di sini.
Ibu : aku
kan buatmu berdaya sangat sangat berdaya.
Bayi : kau
sanggup melindungiku?
Ibu :
tentu, karna kita satu meski kau tak lagi di tubuhku. Kau kekuatanku dan ku
kekuatanmu.
Bayi : kau
buatku nyaman di sisimu.
Ibu :
melahirkanmu membuatku merasa jadi wanita seutuhnya.
Bayi : kini
ku percaya, kaulah sosok yang ku cari, yang kupanggil dengan sebutan “ibu”.
Ibu :
lengkap sudah hidupku...
Bayi :
tetap kasihi aku dan tunggu aku tuk mampu mengucaplan “ibu terimakasih”
0 komentar:
Posting Komentar